Ramdhan LDII

Tabayun, Menghindari Perpecahan
Persatuan dan kesatuan umat Islam adalah kunci sukses menciptakan umat yang kuat dan sejahtera. Untuk itu umat Islam sebaiknya selalu menghindari dan mencegah perpecahan.

Pesan itulah yang digemakan Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Prof . Dr. H. Abdullah Syam, MSc. Apalagi, menjelang bulan suci Ramadhan umat Islam haruslah saling memaafkan, jangan sampai terpancing upaya pihak-pihak tertentu untuk memecah belah persatuan umat.

“Pihak yang tidak menginginkan umat Islam rukun dan saling bekerjasama, tujuannya adalah melemahkan umat. Mereka tak menginginkan umat Islam maju baik dalam peradaban, kesejahteraan, dan kemakmuran,” ujar Abdullah Syam. Maka, Abdullah Syam mengajak seluruh umat Islam dan warga LDII berhati-hati dan mewaspadai kelompok yang mengaku pernah menjadi warga LDII, dan di berbagai forum memprovokasi umat Islam untuk saling berbenturan.

Abdullah Syam juga menghimbau, media massa menciptakan kerukunan dengan cara memberitakan kemajuan ataupun inovasi umat, baik di bidang teknologi dan kemasyarakatan. Tugas media, apabila menemukan hal-hal yang janggal atau menyempal dari aqidah, adalah memberi pengetahuan sebagaimana fungsi media mendidik dan menyebarluaskan informasi, “Media massa justru jangan sampai memprovokasi,” papar Abdullah Syam.

Ketua DPP LDII Hidayat Nahwi Rasul, yang membawahi Departemen Komunikasi Informasi dan Media Massa menggaris bawahi, kredibilitas media massa dibangun dengan pemberitaan yang memenuhi unsur cek ricek, verifikasi fakta, dan coverbothside. Fungsi mendidik media massa diarahkan sebagai kontrol dan kritik, agar umat Islam maju. “Media massa jangan memperkeruh dan menyebarkan fitnah, mereka harus melakukan klarifikasi,” ujar Hidayat Nahwi Rasul.

Bila dua kelompok umat Islam berkonflik, menjadi kewajiban media massa dan seluruh umat Islam mendamaikan. Maka, Hidayat, menekankan pentingnya para awak media melaksanakan tabayun, atau mengecek ricek fakta agar tidak melakukan fitnah terhadap umat Islam lainnya.

Bagaimana bila media terlanjur terjebak dalam ranah fitnah memfitnah? Maka warga LDII memiliki kewajiban meluruskan pemberitaan negatif. Dengan mendatangi kantor redaksi media massa, “Tentu saja dengan santun bertujuan untuk mempererat silaturahim,” ujar Hidayat nahwi Rasul.